Persaingan yang sehat, ,jangan ditakuti atau dijauhi. Karena persaingan dapat menjadi alasan untuk selalu memacu diri. Semakin giat berusaha dan tidak pernah berhenti belajar.
Tidak sedikit orang yang takut bersaing, karena merasa rendah diri. Merasa bahwa orang lain lebih hebat, lebih pintar dan lebih dalam segala galanya dibandingkan dengan diri sendiri. Hal ini terjadi, karena ada banyak orang yang tidak dapat membedakan antara :’ rendah hati dan rendah diri”
Padahal kedua kata ini memiliki arti yang berbeda secara total. Rendah hati adalah dalam konteks tidak menyombongkan diri, baikdalam menampilkan kelebihan pribadi, maupun pencapaian pencapain dalam bidang finansial ,maupun non finansial.Lebih jauh ,rendah hati ,tidak meremehkan orang lain,siapapun adanya ,walaupun secara sosial, mungkin berada dalam posisi yang jauh dibawah kita.
Sebaliknya :”rendah diri” adalah orang yang melecehkan /meremehkan dirinya sendiri. Kehilangan rasa percaya diri dan dalam banyak hal merasa tidak yakin ,bahwa apa yang dapat dicapai orang lain, dapat juga diraihnya. Rendah diri menjadikan orang menjauh dari pergaulan dan mengisolasi diri,karena merasa dirinya tidak layak duduk bersama. Rendah diri juga menjatuhkan mental seseorang, sehingga tidak memiliki keberanian untuk bersaing dengan orang lain. Orang yang rendah diri, boleh dikatakan sebagai orang yang mengalami distorsi kejiwaan.Bila tidak ada yang menyadarkannya ,maka seumur hidup tipe orang seperti ini, akan selalu tenggelam dalam keputus asaan.
Sesungguhnya Pesaing adalah :”Sparing Partner “ yang kita butuhkan untuk maju
Persaing kita adalah seorang “sahabat” yang kita butuhkan untuk memotivasi kita,agar selalu antusias dalam menghadapi segala macam problema kehidupan. “Enthusiasm is one of the greatest power in life”,yang dapat diterjemahkan secara bebas:” antusiasme adalah salah satu kekuatan terbesar didalam hidup”
Bila kita menjalani hidup tanpa antusias,maka dipastikan kita tidak akan pernah meraih cita cita hidup kita. Dalam kalimat lain,orang yang menjalani hidup tanpa antusias,maka ia merencanakan kegagalan untuk hidupnya.